“Dinas Kesehatan harus Gencar capai Health imunnity dalam Penanganan Covid-19”
Touna, Relasi Publik.com.
Ikatan Dokter Indonesia IDI Kabupaten Tojo Una-una melihat kasus COVID-19 melebihi angka kematian dan standar lain yang menghawatirkan dan berbahaya bagi daerah Tojo Una-una.
Ketua Dewan etik IDI Touna,dr.Abd.Rahman DM, MARS menjelaskan berdasarkan data per -17 Agustus kasus sudah 1993 hampir mendekati 2000 yang meninggal “66 orang” sehingga klau melihat CFR nya 3,31 persen artinya kita berada pada 2 indikator yakni kematian cukup tinggi,dan penanganan covid-19 sangat lemah.
Berdasarkan indikator yang ada di 3,31 persen, memberikan gambaran bahwa penanganan Covid-19 di Tojo Una-una ini sangat lemah dan tidak maksimal,jelasnya.
IDI berinisiatif menghubungi Dinas Kesehatan (16/8/2021) menyampaikan aspirasi dari IDI sudah sangat memperihatinkan, kalau tidak cepat mengambil langkah-langkah ini,sangat berbahaya lebih sulit dilakukan penanganan, kita melihat sebagai dasar dari tanggal (6/8/21)
Kasusnya 1450 Orang, meninggal 34 orang, dalam satu Minggu kemudian kasusnya bertambah dan meninggal 57 orang berarti kasus Covid-19 ini mengalami peningkatan.tegas dr.Rahman
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) diruang Aspirasi DPRD touna, Rabu (18/8-2021) dihadiri wakil Bupati Ilham Lawidu SH, Sekretaris daerah Syarif Lasawedi, Kapolres, plt Pabung 1307 Poso, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD Ampana, Kepala Puskesmas Ampana Timur, Puskesmas Ampana Barat, Puskesmas Tojo, Puskesmas Ampana Tete
Dan perwakilan Majelis Ulama Indonesi (MUI) Kabupaten Touna, Pendeta, Ketua Forum Jai jaga Jai, Ketua DPRD serta Ketua-ketua fraksi, dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Touna.
Ketua dewan Etik IDI dr.rahman DM,Mars pernah menjabat direktur RSUD Ampana dan pernah menjadi Kadis kesehatan di Kabupaten Tojo Una-una menambahkan sampel yang dikirim ke pusat, dari 4 sampel itu adalah varian ganda di Tojo Una-una.
mantan kadis kesehatan menjelaskan “bagaimana varian ganda ini cepat penyebaran nya?” “Bagaimana varian ganda ini menyebabkan orang mati 2-3 hari dengan meninggal, contoh kasus lihat di india,Varian ganda di Touna yg dikirim sampel 1 bulan lalu,ini merupakan keprihatinan IDI,terang dr.Rahman ketua dewan etik IDI Touna.
Di Touna sudah 17 dokter terpapar atau terkonfirmasi Covid-19,kalau sudah terpapar semua siapa yang bisa melayani masyarakat.Kondisi dokter yang terpapar 13 orang sembuh dan 4 masih isoman,ucap dr.rahman
Kita lihat hasil data,dari kementerian kesehatan Touna sudah berada di level 4 bukan level 3
Dimana penularan kasus covid sudah diatas 150, kemudian perawatan dirumah sakit standar level 4 secara Sulawesi tengah, dan angka kematian yang cukup tinggi
“Apakah kita tidak ngeri melihat indikasi data, tetap harus membiarkan situasi covid-19 sekarang ini “ucap dr.rahman.
Keperihatinan IDI agar bisa mengambil langkah-langkah supaya ada penanganan yang lebih serius
Penanganan PPKM level 4 disesuaikan dengan kondisi daerah tidak mungkin sepenuhnya mengikuti instruksi dalam negeri, nanti ada upaya-upaya dilakukan disesuaikan dengan kondisi wilayah Tojo Una-una. Terangnya
“Dan ini menjadi pertanyaan apa tindakan penanganan Covid-19?? ini mungkin tugas satgas dan kadis kesehatan kabupaten Tojo Una-una,jangan hanya memberikan materi ceremonial,Dinas kesehatan harus gencar, edukasi pada masyarakat tidak bisa berhenti,harus dilakukan terus menerus ,yang menjadi tugas gugus Covid-19 merubah perilaku masyarakat harus terus berulang-ulang untuk melakukan edukasi pada masyarakat.
Dinas kesehatan mempunyai perangkat yakni Kepala bidang, Kepala seksi ,promosi kesehatan dan merangkap sampai ketingkat kecamatan, semua bisa digerakkan bagian promosi kesehatan untuk mengkampanyekan 3 M, penggunaan masker, penggunaan masker ini harus yang benar,karena mulut dan hidung tempat penularan virus,kemudian menganjurkan selalu cuci tangan, kampanye vaksinasi Dinas kesehatan harus selalu gencar mencapai healt imunnity, Pihak dinkes menyampaikan gambaran pada IDI sudah berapa persen imunisasi dilakukan di daerah touna karena health imunnity ini harus digencarkan.
Dinkes harus adakan 3 T: testing,tracing and treatment sangat penting. Isolasi masih ada kelemahan,Isolasi yang dilakukan di Touna adalah isolasi mandiri di rumah , isolasi harus terpadu,kalau sudah dinyatakan positif maka dilakukan isolasi terpadu pasien yang terpapar sediakan tempat, sehingga pasien covid-19 terjaga dan terkontrol,Isolasi mandiri menyebabkan kluster-kluster baru,dan ini adalah usulan yang dilakukan oleh IDI mengharapkan kepada direktur RSUD Ampana bisa mengetahui kekurangan dirumah sakit seperti kurang oksigen, dan ruangan yang di sediakan tidak terpenuhi tutupnya.(RY)
Discussion about this post