• KODE ETIK
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • Iklan KPU
Relasi Publik Sulteng
  • HOME
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Banggai
    • Kabupaten Banggai Kepulauan
    • Kabupaten Banggai Laut
    • Kabupaten Buol
    • Kabupaten Donggala
    • Kabupaten Morowali
    • Kabupaten Morowali Utara
    • Kabupaten Parigi Moutong
    • Kabupaten Sigi
    • Kabupaten Tojo Una-Una
  • Kota Palu
  • Kabupaten Tolitoli
  • Kriminal
  • Kabupaten Poso
  • Opini
    • Nasional
    • Olahraga
      • Pariwara
        • Pariwisata
          • Peristiwa
            • Pendidikan
              • Sosial & Budaya
  • Politik
No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Banggai
    • Kabupaten Banggai Kepulauan
    • Kabupaten Banggai Laut
    • Kabupaten Buol
    • Kabupaten Donggala
    • Kabupaten Morowali
    • Kabupaten Morowali Utara
    • Kabupaten Parigi Moutong
    • Kabupaten Sigi
    • Kabupaten Tojo Una-Una
  • Kota Palu
  • Kabupaten Tolitoli
  • Kriminal
  • Kabupaten Poso
  • Opini
    • Nasional
    • Olahraga
      • Pariwara
        • Pariwisata
          • Peristiwa
            • Pendidikan
              • Sosial & Budaya
  • Politik
No Result
View All Result
Relasi Publik Sulteng
No Result
View All Result
HOME JAKARTA BABEL JABAR BANTEN JATENG RIAU SULUT ACEH SUMUT KEPRI SULBAR SULTENG SULTRA GORONTALO SULSEL MALUKU MALUT PAPUA BARAT KALTARA KALSEL KALTIM PAPUA SUMBAR JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG JOGJA JATIM NTB NTT BALI KALBAR KALTENG

*Dampak Pembangunan IKN, Warga Pesisir Palu Donggala Terancam ISPA*

21 Mei 2024
*Dampak Pembangunan IKN, Warga Pesisir Palu Donggala Terancam ISPA*

*Dampak Pembangunan IKN, Warga Pesisir Palu Donggala Terancam ISPA*

PALU- relasipublik.com  Koalisi Petisi Palu-Donggala menggelar Aksi Pembagian Masker di Sekitar Sungai Nggolo, Kelurahan Buluri, Kota Palu. Selasa (21/05/2024)

Berita Lainnya

Solidaritas Antar Daerah: Wabup Tojo Una-Una Hadir di Apel Kesiapsiagaan Parigi Moutong

Bupati Tojo una-una Audensi Menteri Sosial RI

Alfian Matajeng, S.Pd, Resmi Dilantik Sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Tojo una-una

Hal ini dilakukan sebagai upaya merespon keluhan warga lingkar tambang terkait Debu yang di akibatkan perusahaan pertambangan galian C di wilayah itu.

Arman Seli, Warga Kelurahan Buluri usai pembagian masker mengatakan bahwa persoalan debu sudah cukup lama menjadi keluhan warga setempat.

“Awalnya, saya membuat petisi online mendesak Perusahaan galian C di Palu dan Donggala agar tertib terhadap lingkungan hidup,” Kata Arman yang juga Wakil Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Pembagian Masker.

Petisi tersebut kata Arman, merupakan respon warga yang berada di sekitar pertambangan.

Selanjutnya petisi itu ditanggapi oleh sejumlah organisasi masyarakat sipil dan individu-individu yang terpanggil.

“Jatam Sulteng, Walhi Sulteng, YTM, KOMIU,Himasos,Ekonesia,SP Palu,WeSpeakUp.org Senat Mahasiswa UIN Datokarama Palu dan masih banyak lainnya. Dari diskusi yang berkembang disepakati pembagian masker hari ini,” ungkap Arman.

Saat ini, berdasarkan data dari Puskesmas Anuntodea Tipo sejak tahun 2023-2034 lebih dari 700 orang menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

“Saya kira dengan banyak nya warga lingkar tambang menderita ISPA harus menjadi perhatian serius pemerintah dalam hal ini gubernur sulawesi tengah dan walikota Palu agar mengambil langkah-langah kongkrit. Seperti klinik kesehatan gratis dan memberi sanksi kepada perusahaan tambang yang tidak tertib dalam pengelolaan sumber daya alam.

Kedepan, menurut Arman selain debu hal yang tidak kalah pentingnya adalah memastikan mata air di sekitar tambang galian C tetap terjaga dengan baik.

Sementara itu, Fitri S. Pairunan, Ketua Solidaritas Perempuan (SP) Palu mengatakan ambisi pembangunan IKN yang menjadikan sulawesi tengah sebagai salah satu daerah penyangga untuk kebutuhan material dengan pembangunan berwatak patriaki dan karakter ekstraktif melakukan mengeksploitasi sumber- sumber kehidupan perempuan di Buluri.

“Mengorbankan kepentingan hidup perempuan dan menghancurkan kearifan, tradisi dan budaya perempuan. Aktivitas perusahaan juga menghilangkan sumber ekonomi perempuan yang sebagai pemecah batu. Kini aktivitas tersebut telah dirampas oleh teknologi-teknologi dan sistem dari perusahan yang meminggirkan perempuan,” Terang Fitri.

Dalam situasi lainnya, Sambung Fitri bahwa aktivitas pertambangan sangat berdampak pada kesehatan perempuan, anak, balita dan lansia yang harus menghirup debu setiap harinya.

“Kesehatan reproduksi perempuan terancam akibat tercemarnya sumber air masyarakat dari aktivitas pertambangan. Hal yang tidak terlihat adalah pengabaian nilai pengetahuan dan pengalaman serta posisi perempuan dalam mengolah dan menjaga alamnya melalui berbagai tradisi upacara-upacata adat, termaksud peran dalam pengelolaan pangan dan pengetahuan pengobatan,” Ungkap Fitri.

*Sumber: Koalisi Petisi Palu-Donggala*

ShareTweetSend
Previous Post

Polres Tojo Una-Una Ungkap Kasus Curian Motor Yang meresahkan Warga

Next Post

Panitia Pemilihan kecamatan PPK Mulai Merekrut PPS Se Kecamatan Sindue

Discussion about this post

  • KODE ETIK
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • Iklan KPU

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK

No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Banggai
    • Kabupaten Banggai Kepulauan
    • Kabupaten Banggai Laut
    • Kabupaten Buol
    • Kabupaten Donggala
    • Kabupaten Morowali
    • Kabupaten Morowali Utara
    • Kabupaten Parigi Moutong
    • Kabupaten Sigi
    • Kabupaten Tojo Una-Una
  • Kota Palu
  • Kabupaten Tolitoli
  • Kriminal
  • Kabupaten Poso
  • Opini
    • Nasional
    • Olahraga
      • Pariwara
  • Politik

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK